ISLAM MENGISTIMEWAKAN MUSLIMAH
Dalam
sebuah seminar bertema “Kesepakatan dan Muktamar Wanita Internasional
dan Dampaknya terhadap Dunia Islam”, Syaikh Nashir Al-’Umar berbicara
tentang negara Barat yang sibuk membicarakan urusan internal kaum
Muslimin.
Berikut ini ungkapan beliau:
Negara-negara
Barat yang mengaku paling menjunjung tinggi kebebasan (demokratis)
sekarang mencampuri urusan khusus internal kita, Jika Amerika benar-benar jujur dengan dirinya dalam hal kebebasan, mestinya mereka membiarkan kita dengan kebebasan (prinsip) kita.
Seorang wartawan Amerika datang dan bertanya pada saya: “Bagaimana
tentang masuknya kaum wanita ke parlemen, dan bagaimana tentang wanita
menyetir mobil (yang tidak diperkenankan di Saudi)?”
Maka saya jawab:
Pertama, apakah kaum wanita kami mengadu kepada anda? Sehingga anda
mencampuri urusan kami? Mengapa anda (lancang) mencampuri urusan kami?
Itu pertanyaan pertama.
Kedua, saya tanya kepada anda: “Bukankan presiden Amerika waktu masih muda menyetir mobil sendiri?” Dia menjawab: “Ya betul.”
“Lalu ketika menjadi gubernur negara bagian juga kadang masih nyetir mobil?” Dia jawab: “Ya”.
“Tetapi setelah menjadi presiden Amerika apakah sang presiden nyetir mobil sendiri?” Dia jawab: “Tidak.”
Saya tanya: “Mengapa?” Dia menjawab: “Sebagai bentuk penghormatan dan penjagaan kami padanya.”
Maka saya katakan padanya: “(Itulah yang kami lakukan pada kaum wanita
kami) Kami menyopiri wanita kami sebagai bentuk penjagaan dan
penghormatan kepada kaum wanita kami.”
Saya menyopiri saudara
perempuan, istri dan anak-anak perempuan saya.. kemudian realita jika
kami dalam perjalanan.. jika saya kembali ke KSA dengan pesawat dan
bersama kami para wanita apa yang terjadi?: laki-lakilah yang melayani
wanita. Dialah yang mendampingi mereka, dia yang menjaganya dan
melayaninya serta membawakan tasnya.
Dalam realitas kehidupan
kami, jika safar –tanpa melebih lebihkan- sekitar 70–80% kamilah yang
melayani keperluan para istri kami: dalam menyetir mobil, keperluan di
hotel, mencari hotel, bahkan dalam haji, kami lah yang memasak dan
mereka tinggal memakannya. Itu adalah fakta yang diketahui semua orang,
dan sesungguhnya ini adalah bentuk pelayanan (kami kepada kaum wanita,
pent).
Lalu saya meledek wartawan Amerika itu: “Anda bilang
(Amerika paling, pent) menghormati wanita dan mempertanyakan tidak
masuknya wanita kami ke parlemen, sejak kapan Amerika merdeka?” Dia
menjawab: Lebih dari 200 tahun. “Kalau begitu tunjukkan kepada saya satu
saja presiden Amerika yang wanita” Dia menjawab: “Tidak ada satu pun.”
Saya bilang: “Kalau tidak ada, wakil presiden yang wanita?” Dia menjawab: “Tidak ada juga.”
Saya bilang padanya: Kalian itu sebenarnya pendusta.. Beritahukan pada
saya, dalam sejarah kongres (sejak dulu sampai sekarang) kapan ada masa
dimana jumlah wanita sama dengan jumlah laki-laki?
Dia menjawab: “Belum pernah ada sekalipun.”
“Kalian cuma memasukkan beberapa wanita saja (ke parlemen) terus mentertawakan kami?”
#Syekh Nashir Al-’Umar dalam seminar bertema: Kesepakatan dan Muktamar Wanita Internasional dan Dampaknya terhadap Dunia Islam#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar